Langsung ke konten utama

Artikel kalsedon

ARTIKEL MENGENAI KALSEDON
A. PENGERTIAN
Chalcedony atau kalsedon adalah bentuk cryptocrystalline silika, terdiri dari pertumbuhan antar sangat halus dari mineral kuarsa dan moganite. Keduanya merupakan mineral silika, tetapi mereka berbeda, dalam kuarsa yang memiliki struktur kristal trigonal, sedangkan moganite adalah monoklinik. Struktur kimia standar Chalcedony (berdasarkan struktur kimia kuarsa) adalah SiO2 (silikon dioksida).
Chalcedony memiliki kilau lilin, dan mungkin semitransparan atau tembus. Hal ini dapat mengasumsikan berbagai warna, tetapi mereka paling sering terlihat berwarna putih ke abu-abu, biru keabu-abuan atau warna coklat mulai dari pucat menjadi hampir hitam.
Nama kalsedon berasal dari bahasa latin chalcedonius (dieja calchedonius; kalsedonius, Ina). Nama ini muncul pertama di Pliny the Elder Naturalis Historia sebagai istilah untuk jenis translucid dari Jaspis.

Batu kalsedon mempunyai berbagai warna mulai dari merah, kuning, biru, hingga jingga, tetapi yang utama adalah hijau. Batu permata ini seolah-olah diselimuti kabut, sehingga kelihatan memiliki cahaya kusam. Di Indonesia batu mulia jenis ini banyak dihasilkan di Jawa Barat dan Sulawesi Tenggara. Harga batu kalsedon lumayan mahal, baru-baru ini kalsedon juga ditemukan di Pacitan, Jawa Timur.

Batu kalsedon hijau
Chalcedony atau kalsedon merupakan bentuk kriptokristalin dari silika, terdiri dari mineral kuarsa dan moganit yang saling bertumpuk. Kuarsa dan moganit merupakan mineral silika, tetapi kuarsa mempunyai struktur trigonal sedangkan moganit bersifat monoklinik. Struktur kimia dari chalcedony adalah SiO2.

Batu kalsedon kuning
Kalsedon atau chalcedony berasal dari bahasa Latin chalcedonius (atau calchedonius). Istilah ini pertama kali ada pada karya Pliny the Elder, Naturalis Historia untuk menyebut batuan Jaspis yang transparan.Istilah ini kemungkinan terinspirasi dari nama kota Chalcedon di Asia Kecil. Tetapi istilah khalkedon (χαλκηδών) juga muncul dalam Book of Revelation.

Batu kalsedon merah
Chalcedony pernah disangka sebagai kriptokristalin kuarsa yang berserat namun kini diketahui chalcedony juga bersifat polimorf karena keberadaan moganit di dalamnya. Kadar moganit dalam satu sampel chalcedony cukup bervariasi, umumnya antara 5 hingga 20 persen.

Batu kalsedon putih
Walau mempunyai senyawa kimia yang identik dengan kuarsa, chalcedony bersifat lebih larut dibandingkan kuarsa pada temperatur yang rendah. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh kristal chalcedony yang lebih halus sehingga memiliki rasio luas permukaan dan volume yang lebih tinggi. Kelarutan yang lebih tinggi ini juga diperkirakan karena keberadaan moganit.
B. JENIS-JENIS KALSEDON
Beberapa chalcedony dengan warna atau karakter fisik yang khas pada gambaran lebih luas dan memiliki sejarah panjang digunakan sebagai gemrocks. Akibatnya, mereka telah diberi nama yang diterapkan secara luas oleh para profesional dan orang awam. Nama-nama ini varietas warna agak umum.
• Agate
Karakter utama agate yang mencolok adalah adanya banded kalsedon band atau lapisan2 berkisar dari paralel tidak merata, bahkan dalam beberapa bagian dapat terlihat terpisah seperti individu. Kedua warna dan transmisi cahaya umumnya berbeda lapis demi lapis. Selain itu. Warna yang sering dijumpai adalah coklat kemerahan, coklat kekuningan, putih abu-abu, abu-abu kehijauan, hitam, dan coklat. Fire agate menunjukkan fenomena warna-warni pada latar belakang coklat; iris akik menunjukkan permainan warna yang luar biasa ketika cahaya bersinar melalui batu.
• Aventurine
Tembus cahaya dan adanya inklusi mineral pipih yang memberikan berkilauan atau berkilau efek disebut aventurescence. Chrome-bearing fuchsite (satu jenis mika muskovit) adalah inklusi klasik, dan memberikan kemilau hijau atau biru keperakan. Oranye dan cokelat bisa jadi ada indikasi kandungan hematit atau goethite.
• Carnelian
Kemerahan darah coklat atau oranye - coklat kalsedon. Kalsedon ini biasanya tembus, sifat ini yang biasanya dijadikan sebagai pembeda dari jasper berwarna sama, yang buram.
• Chrysoprase
Tembus (translucent), hijau apel kalsedon, yang telah diwarnai oleh oksida nikel. Varietas gelap chrysoprase juga disebut sebagai prase. Chrysoprase dengan kandungan material warna coklat alami, cokelat atau matriks off - putih juga digunakan sebagai ciri gemrock, ada juga yang menyebutnya sebagai matriks chrysoprase. Beberapa chrysoprase Australia menunjukkan dendrit oksida mangan (Befi, 2009).
• Jasper
Bloodstone - Umumnya keseluruhan wujud berwarna hijau bayam (sering juga kebiruan) dengan bercak merah darah, merah muda atau kekuningan, motif merah ini bintik-bintik atau garis-garis. Banyak orang menyebut batu ini sebagai heliotrope, dan juga telah disebut jasper darah dan plasma merah - tutul. Pough (1996) mencatat " Bloodstone... tampaknya menjadi batu akik lumut... hijau penuh dengan bintik2 hematit. " Sayangnya, beberapa orang juga menerapkan batu darah istilah untuk hematit.
• Moss Agate (batu lumut)
Agate yang relatif tembus (translucent) dengan inklusi seperti filamen berwarna hijau, kuning, pink atau kebiruan, memberikan penampilan seperti lumut. Ada juga yang mirip dengan akik lumut (moss agate), dengan dasar putih yang solid dengan filamen hijau sedangkan batu akik lumut biasanya memiliki latar belakang transparan-translucent, sehingga "lumut" muncul dalam 3D. Ini bukan bentuk sejati dari agate, karena tidak memiliki fitur mendefinisikan akik tentang konsentris banding.
• Mtorolite
Varian kalsedon hijau, yang telah diwarnai oleh kromium. Juga dikenal sebagai krom kalsedon, itu terutama ditemukan di Zimbabwe.
• Onyx
Terminologi onyx (onik; Ina) berlaku untuk kalsedn hitam dan/atau dengan lapisan putih, yang berarti bahwa hal itu bisa dianggap hanya jenis kalsedon tertentu. Tapi sayangnya secara umum, pasar luas telah mengenal istilah onix saat ini hanya bagian hitam onyx, dan lebih disayangkan lagi banyak dari bahan yang disebut onyx di pasar adalah kalsedon dari beberapa warna asli lain yang telah dicat hitam.
• Plasma
Hijau (hijau terang biasanya lebih terang dari chrysoprase), subtranslucent ke kalsedon buram banyak yang berbintik-bintik atau terlihat dengan warna putih atau kuning. Warna hijau pada beberapa plasma setidaknya tergantung pada keberadaan butir actinolite yang tak terhitung banyaknya. Sebuah plasma putih melesat dari Afrika telah disebut sebagai budstone (atau buddstone).
• Prase
Tembus (translucent), kuning - hijau ke kalsedon hijau sedang, warna yang tampaknya tergantung pada kehadiran serat hornblende dan/atau partikel actinolite.
• Sard
Bening kekuning-kuningan, light chestnut (atau oranye - coklat) kemerahan kalsedon coklat, biasanya kurang intens dan lebih kecoklatan daripada Akik. Beberapa orang mempertimbangkan sard menjadi sinonim untuk agate, dan kebenaran batas antara agate dan sard ini berbeda antar pengamat. Beberapa sard di pasar adalah kalsedon dicelup dan telah disebut sardium atau sarium.

• Sardonyx
Onyx dengan lapisan (band) yang berwarna coklat kemerahan (yaitu, sard berwarna) dan hampir putih, bukan hitam dan putih. Ada juga yang kadang menyebut (meskipun tidak benar) dan diterapkan secara luas di pasar hanya bagian cokelat kemerahan atau kalsedon dicelup (istilah kerennya "dyed", bukan "diet" atau "dawet" yaaa,, hehe) dengan warna sebagai sinonim virtual sard.


Banyak kalsedon yang tidak memiliki bentuk banded (berlapis2), seperti Moss agate yang sering keliru disebut "agate". Yang umum menjadi khas untuk penyebutan agate adalah yang memiliki konsentris banded. Chalcedonies belang-belang dan termasuk lebih tepat disebut hanya "kalsedon". Fosil kayu (wood agatized) adalah nama yang diberikan kepada fosil kayu, di mana telah terjadi penggantian zat-zat resin atau zat asli kayu adalah dengan kalsedon, tetapi banding (lapis2) yang sering kali nampak dalam hal ini adalah karena struktur kayu, bukan karena deposisi konsentris kalsedon pada umumnya, sehingga larutan kalsedon ini seringkali bukanlah kalsedon murni.
Karena kelimpahan, daya tahan, dan keindahannya, kalsedon (kecuali tongkat, kulit binatang, tulang, batu polos, dan mungkin obsidian) menjadi bahan baku awal yang digunakan oleh manusia (ada yang nyebutnya manusia purba) sebagai alat penunjang pemenuhan kebutuhan.
Paling awal penggunaan tercatat kalsedon adalah untuk poin proyektil, pisau, alat-alat (artefak), dan wadah seperti cangkir dan mangkuk. Manusia purba membuat senjata dan alat-alat dari banyak jenis kalsedon termasuk agate, karang agatized, flint, jasper, dan fosil kayu.

C. GENESA DAN KETERDAPATAN KALSEDON
 Genesa
Sebagian besar dari kalsedon terbentuk dari presipitasi mikrokristalin dari larutan atau sebagai dehidrasi dari opal pada lingkungan dengan temperatur yang rendah (100-150oC). (Mottana, 1988 dalam Rock&Mineral)
 Keterdapatan
Daerah mineralisasi, sebagai urat / vein.
D. MANFAAT KALSEDON
Batu kalsedon dipercayai memiliki pengaruh-pengaruh antara lain;
1. Meningkatkan stamina, vitalitas dan pertahanan tubuh.
2. Menstimulasi kreativitas dan perasaan.
3. Membantu menyembuhkan penyakit mata tertentu.
4. Membangkitkan rasa optimis dan mengurangi kesedihan.
5. Sebagai batu suci untuk upacara upacara spiritual tertentu oleh orang India Amerika peribumi disana.

Selain memiliki beberapa manfaat, kelsedon juga memiliki kelebihan dan kekurangan diantaranya :
 Kelebihan
1. Memiliki warna orange yang terdispersi sehingga memiliki sifat transparant-translucent.
2. Memiliki banding yang memanjang seperti layaknya agate.
3. Berdimensi besar.
4. Memiliki bentuk yang menyerupai kerang besar.
5. Alamiah dan belum diproses.
 Kekurangan
1. Terdapat bagian kotor yang susah dibersihkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah batuan

BAB I BATUAN BEKU Magma dapat mendingin dan membeku dibawah atau diatas permukaan bumi. Bila membeku dibawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang dinamakan batuan beku dalam atau batuan beku intrusif. Dan sering juga dikatakan sebagai batuan beku plutonik. Sedangkan bila magma dapat mencapai permukaan bumi kemudian membeku, terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif. 1.1 BATUAN BEKU DALAM Magma yang membeku dibawah permukaan bumi, pendinginannya sangat lambat (dapat sampai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusif. Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma dan batuan disekitarnya. Magma dapat menyusup pada batuan disekitarnya, atau menerobos melalui rekahan-rekahan pada batuan sekelilingnya. Pada gambar 1.1. terlihat diagram penampang tubuh-tubuh batuan plutonik. Bentuk-bentuk yang memotong struktur batuan sekitarnya, diskordan,